London Bridge is Falling Down
London Bridge is falling down,
Falling down, falling down.
London Bridge is falling down,
My fair lady.
Falling down, falling down.
London Bridge is falling down,
My fair lady.
Begitulah bunyi lirik lagunya. O_O
Lagu ini merupakan lagu permainan yang biasa dimainkan anak-anak di Inggris. Dengan dua anak berdiri berhadapan sambil memegang kedua tangan membentuk sebuah jembatan. kemudian anak lainnya berputar dibawah kedua tangan anak yang bergandengan tadi. (kalau di Indonesia mungkin seperti permainan Ular Naga, atau kalau di daerah Surabaya dikenal dengan Bor Selebor.)
Sepintas memang jika diperhatikan dari segi melodi, lagu ini sudah memenuhi unsur lagu anak-anak yang semestinya, yaitu bunyi melodi yang sederhana, diulang-ulang, dan bertangga nada mayor. Tapi coba periksa baik-baik liriknya. Cukup mengerikan bukan? Yaah.. mungkin sebagian hanya berpendapat ini hanyalah lagu permainan anak-anak. Tapi kalian tau nggak asal mula lagu ini diciptakan? dan apa makna dari lirik lagu ini?
Oke.... singkat sejarah, Lagu di atas menceritakan tentang jatuhnya jembatan
London berulang - ulang karena kesalahan pemilihan bahan untuk membangun
sebuah jembatan, atau memang perencana bangunannya saja yang kurang
pandai saat membangunnya. hehe..
Namun, ternyata ada cerita menyeramkan di balik semua itu. Diduga jembatan London dibangun dengan praktek hukuman immurement.
Yaitu hukuman mati di mana seseorang dibiarkan di dalam sebuah bangunan
berdinding dan dibiarkan mati kelaparan dan dehidrasi di dalamnya. Hal
ini berbeda dengan dikubur hidup-hidup di mana sang korban tewas dalam
waktu singkat karena kehabisan oksigen. Tradisi ini dilakukan karena
kepercayaan para masyarakat Eropa kuno yang percaya bahwa bangunan akan
berdiri lebih kokoh setelah pelaksanaan hukuman mati ini. lagu ini
dinyanyikan dengan dua orang menyatukan tangan mereka membentuk
lengkungan, dan anak lainnya berlarian melewati lengkungan itu. Di akhir
suatu bait di lagu ini, tangan kedua orang tersebut diturunkan dan anak
terakhir yang melewatinya akan tertangkap di dalamnya. Hal itu
menggambarkan ritual immurement bukan?
Tooryanse
Tōryanse, tōryanse
Koko wa doko no hosomichi ja?
Tenjin-sama no hosomichi ja
Chitto tōshite kudashanse
Kono ko no nanatsu no oiwai ni
O-fuda wo osame ni mairimasu
Iki wa yoi yoi, kaeri wa kowai
Kowai nagara mo
Tōryanse,
tōryanse
Nah... kalau lagu yang satu ini datangnya dari Jepang. Sebenarnya ini lagu permainan anak-anak Jepang yang cara mainnya hampir sama seperti lagu London Bridge is Falling Down tadi. Hanya saja dari awal hingga akhir lagu melodinya memang terkesan agak menakutkan (menurut sebagian orang). Tidak hanya itu, ada juga beberapa lirik yang menurut penafsiranku sedikit berbau mistis. Perhatikan terjemahan liriknya:
Melewati, melewati
Dimana jalan sempit ini menuju?
Ini adalah jalan ke Kuil Tenjin
Tolong biarkan kami lewat
Orang yang tidak usaha biasanya tidak diizinkan lewat
Anak ini sekarang berusia tujuh tahun
Kami datang untuk membuat penawaran kami
Pergi dengan aman, tetapi tidak kembali (Bagian menyeramkannya)
Jika anda siap, pergilah melalui, melewati
Jimmy Crack Corn
Jimmy crack corn and I don't care,
Jimmy crack corn and I don't care,
Jimmy crack corn and I don't care,
My master's gone away.
Jimmy crack corn and I don't care,
Jimmy crack corn and I don't care,
My master's gone away.
Mulanya lagu ini merupakan penggalan lagu dari lagu asli berjudul "Blue Tail Fly" yang pertama ditulis pada tahun 1840. 'Blue tail fly' merupakan lalat penghisap darah yang biasanya mewabah di wilayah pertanian.
Lagu ini menceritakan tentang seorang budak yang tidak bahagia dengan
hidupnya. Sehari-hari dia melayani tuannya dan mengikuti sang tuan yang
sedang berkuda sambil mengusir lalat-lalat penghisap darah yang
beterbangan di sekitar tuannya itu. Namun, seekor lalat menggigit kuda
yang dikendarai oleh sang tuan. Kuda itu pun kaget dan melompat yang
menyebabkan sang tuan jatuh dan terbunuh.
Teru Teru Bozu Song
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Itsuka no yume no sora no yō ni
Haretara kin no suzu ageyo
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Watashi no negai wo kiita nara
Amai o-sake wo tanto nomasho
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Sorete mo kumotte naitetara
Sonata no kubi wo chon to kiru zo
Ashita tenki ni shite o-kure
Itsuka no yume no sora no yō ni
Haretara kin no suzu ageyo
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Watashi no negai wo kiita nara
Amai o-sake wo tanto nomasho
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Sorete mo kumotte naitetara
Sonata no kubi wo chon to kiru zo
Ini merupakan lagu tradisional Jepang. Teru Teru Bozu sendiri merupakan boneka tradisional khas Jepang yang dipercaya sebagai boneka penangkal hujan. Biasanya boneka ini dibuat dari kertas tisu atau kain putih, dan biasanya digantung di dekat jendela atau pohon.
Lalu apanya yang mengerikan? hehe... sabar... Sebenarnya lagu ini akan terasa mengerikan jika kalian tau terjemahan dari lagu ini. Karena aku baik, aku kasih deh terjemahannya ^_^
Teru-Teru-bōzu, Teru bōzu
Jangan membuat esok hari yang cerah
Seperti langit dalam mimpi suatu waktu
Jika cerah aku akan memberimu sebuah bel emas
Teru-Teru-bōzu, Teru bōzu
Jangan membuat esok hari yang cerah
Jika Anda membuat keinginan saya menjadi kenyataan
Kami akan minum banyak anggur beras manis
Teru-Teru-bōzu, Teru bōzu
Jangan membuat esok hari yang cerah
Tetapi jika awan menangis (hujan)
Lalu aku akan memotong kepala (ini letak mengerikannya)
Seperti langit dalam mimpi suatu waktu
Jika cerah aku akan memberimu sebuah bel emas
Teru-Teru-bōzu, Teru bōzu
Jangan membuat esok hari yang cerah
Jika Anda membuat keinginan saya menjadi kenyataan
Kami akan minum banyak anggur beras manis
Teru-Teru-bōzu, Teru bōzu
Jangan membuat esok hari yang cerah
Tetapi jika awan menangis (hujan)
Lalu aku akan memotong kepala (ini letak mengerikannya)
Itu tadi dari segi liriknya. Bagaimana dengan melodinya? hmm... kalau menurutku pada bait pertama dan kedua "Teru-teru-bōzu, teru bōzu, Ashita tenki ni shite o-kure" memang memakai tangga nada mayor (nuansa cerianya terasa). Tapi saat sampai pada bait ke tiga dan empat "Itsuka no yume no sora no yō ni,
Haretara kin no suzu ageyo" nuansa mayor tadi berubah seketika menjadi minor (nuansa sedih, bahkan mungkin sedikit serem O_O). Begitulah melodi itu diulang-ulang pada lirik berikutnya.
Haretara kin no suzu ageyo" nuansa mayor tadi berubah seketika menjadi minor (nuansa sedih, bahkan mungkin sedikit serem O_O). Begitulah melodi itu diulang-ulang pada lirik berikutnya.
Lebih jelasnya simak video ini:
Blow The Man Down
Come all ya young fellers that follow the sea,
With a yo ho! Blow the man down,
Now just pay attention and listen to me,
Give me some time to blow the man down.
With a yo ho! Blow the man down,
Now just pay attention and listen to me,
Give me some time to blow the man down.
Aboard the Black Baller I first served my time,
With a yo ho! Blow the man down,
But on the Black Baller I wasted my time,
Give me some time to blow the man down.
With a yo ho! Blow the man down,
But on the Black Baller I wasted my time,
Give me some time to blow the man down.
Lagu yang menceritakan tentang kehidupan pelaut ini memiliki beberapa
versi lirik. Salah satunya adalah lirik di atas yang menyebutkan Black Baller,
yang merupakan nama sebuah kapal pada abad 19. Kapal ini didesain
menjadi sebuah kapal dengan kecepatan tinggi. Selain kecepatannya yang
tinggi, kapal ini juga terkenal dengan kelakuan kasar para kru kapal
terhadap pelayar yang baru bergabung dengan mereka.
Arti sesungguhnya dari "Blow the man down"
sendiri merupakan pukul dia dengan kepalan tanganmu sampai dia jatuh
tersungkur. Akan tidak pantas jika anak-anak mengetahui arti dari judul
lagu yang sering mereka nyanyikan ini bukan?
Here We Go 'Round the Mulberry Bush
Here we go 'round the mulberry bush,
The mulberry bush,
The mulberry bush.
Here we go 'round the mulberry bush
So early in the morning.
The mulberry bush,
The mulberry bush.
Here we go 'round the mulberry bush
So early in the morning.
Lagu yang populer di kalangan anak-anak di Inggris ini pertama
diperkenalkan oleh mantan Gubernur Wakefield R.S. Duncan yang
menyebutkan lagu itu di dalam bukunya yang berjudul " 'Here we go round
the mulberry bush' The House of Correction 1595 / HM Prison Wakefield "
yang dirilis pada tahun 1995. Dia menemukan lagu ini pertama kali saat
mengunjungi penjara Wakefield. Seorang tahanan wanita yang diduga
menderita penyakit mental menyanyikan lagu ini sambil membayangkan
dirinya sedang bergandengan tangan dengan anak-anaknya.
Kagome Kagome
Kagome kagome
Kago no naka no tori wa
Itsu itsu deyaru yoake no ban ni
Tsuru to kame to subetta
Ushiro no shōmen daare.
Terjemahan:
Kagome, Kagome, burung dalam sangkar,
Kapan kapan kau keluar? Saat malam dini hari
Burung jenjang dan penyu tergelincir
Siapa yang ada tepat di belakang?
Kagome
kagome adalah permainan tradisional asal Jepang yang dimainkan oleh
anak-anak sekolah dasar. Dengan jumlah sebanyak 6 orang, mereka bermain
dengan membentuk lingkaran dan berjalan mengitari salah satu dari pemain
yang berjaga atau disebut dengan Oni. Oni harus duduk ditengah-tengah sambil menutup mata dengan kedua tangannya.
Tidak hanya memutarinya, para pemain lain juga menyanyikan lagu anak dengan judul Kagome Kagome. Setelah lagu selesai dinyanyikan, putaran pemain juga berhenti dan saat itu juga Oni
harus menebak nama pemain yang berdiri tepat dibelakangnya. Kalau
berhasil menebak, pemain yang disebutkan namanya harus gantian jadi Oni dehh.. hehe..
Tapi tunggu dulu.. letak seramnya ada pada legenda dan mitos lagu beserta permainan ini. Sebenarnya ada berbagai penafsiran sih tentang arti dari "Kagome" itu sendiri. Ada yang bilang Kagome itu adalah sebuah sangkar burung yang terbuat dari bambu, yang didalamnya terdapat seekor burung yang sedang terjebak di sangkar itu. Ada juga yang menafsirkan Kagome adalah sebagai tempat hukuman mati yang dikelilingi
pagar bambu. Cukup jelas juga sih, biasanya kan memang kita lihat para tawanan yang akan dieksekusi mati matanya selalu tertutup. Ada yang lebih seram bin mengerikan lagi, yaitu kata "Kagome" memiliki arti lingkaran setan. waduh...?? O_O soalnya ada beberapa orang menyebut bahwa permainan ini menjurus pada simbol-simbol illuminati yang bisa dilihat dari 6 orang anak tadi yang bergandengan membentuk sebuah lingkaran yang lebih tepatnya membentuk hexagram (segi enam) yang erat dengan simbol illuminati. idiihh... serem...!!
Itu tadi adalah versi asli lagunya. Ada beberapa musisi asal Jepang yang meremix lagu ini dan tak kalah menyeramkannya. Bahkan hingga dibuat sebuah soundtrack anime horor. Penasaran? cekidot..:
She'll Be Coming 'Round the Mountain
She'll be
coming round the mountain when she comes (2x)
She'll be coming round the mountain (2x)
She'll be coming round the mountain when she comes.
Singing 'ay, ay, yippee, yippee ay!' Singing 'ay, ay, yippee, yippee ay!' Singing 'ay, ay, yippee, ay, ay, yippee!' Singing 'ay, ay, yippee, yippee ay!'
She'll be driving six white horses when she comes (2x)
She'll be driving six white horses, (2x)
She'll be driving six white horses when she comes.
She'll be coming round the mountain (2x)
She'll be coming round the mountain when she comes.
Singing 'ay, ay, yippee, yippee ay!' Singing 'ay, ay, yippee, yippee ay!' Singing 'ay, ay, yippee, ay, ay, yippee!' Singing 'ay, ay, yippee, yippee ay!'
She'll be driving six white horses when she comes (2x)
She'll be driving six white horses, (2x)
She'll be driving six white horses when she comes.
Teringat lagu sebuah produk makanan di Indonesia? hehe... atau mungkin sedikit mirip sama lagunya Om Didi Kempot yang Cucak Rowo ya..? Aransemen original dari lagu ini berasal dari lagu yang populer pada jaman perbudakan silam yang berjudul "When The Chariot Comes". Kedua lagu ini memiliki struktur lagu, melodi, dan bahkan satu kalimat sama yang sering diulang di dalam lagu, yaitu "when she comes".
Salah satu lirik lagu original, "King Jesus, he'll be driver when she comes", mengartikan bahwa Jesus (atau Nabi Isa AS) akan kembali ke bumi dengan mengendarai sebuah kereta kuda. Kata 'she' pada kalimat "when she comes" mewakilkan kereta kuda tersebut. Kapankah Dia kembali ke dunia ini? Ya, Anda benar, Dia akan datang pada hari Kiamat. Katanya lagu ini diciptakan untuk menyambut hari di mana semua kehidupan manusia berakhir di dunia. Naah Loohhh..! O_O
Itu tadi informasi seputar beberapa lagu anak-anak yang dinilai seram bahkan menyesatkan. Sepertinya para orang tua atau guru harus lebih hati-hati lagi ya dalam menyuguhkan lagu anak-anak. Kalau tidak, bisa sesat nanti. Eh tapi kira-kira di Indonesia sendiri ada tidak ya lagu yang serupa dengan lagu-lagu diatas? mungkin akan aku bahas pada post berikutnya.
Saranku sih mending kenalin aja anak-anak sama lagu nasional atau lagu daerah yang udah mau punah ini. Atau mungkin ajarin Sholawatan aja lah... disamping menghibur juga dapat pahala, hehe.. bener nggak..? :D